Film : Frozen (2010)
Ratting IMDB: 6,2/10
SINOPSIS:
Terjebak di kereta gantung yang tingginya kurang lebih 30
meter, kedinginan, kena badai salju, kelaparan, panik, dan terancam oleh
puluhan serigala yang menanti di bawah.
Hal ini dialami oleh tiga orang mahasiswa, Dan Walker (Kevin
Zegers), Parker O’Neil ( Emma Bell), dan Joe Lynch (Shawn Ashmore) yang sedang
memutuskan untuk berrekreasi di sebuah bukit bersalju untuk melakukan ice
skating. Di lokasi itu, pengunjungnya harus menaiki sebuah kereta gantung untuk
menuju area ice skatting . Dan, Parker, dan Joe telah bermain ice skating
seharian, namun tidak juga puas. Setelah larut malam, seharusnya lokasi ditutup
oleh cuaca yang sepertinya mulai memburuk. Karena iseng dan nekat, ketiganya
membujuk seorang penjaga wahana untuk membiarkan mereka bermain sebentar lagi. Mereka
pun berhasil membujuk. Dan penjaga sudah menyarankan agar sebentar saja.
Namun, si penjaga tadi mendadak berhalangan dan menitipkan
pengawasan pada temannya. Sialnya sebuah kesalahpahaman terjadi oleh si petugas
sehingga ia meninggalkan Dan, Parker, dan Joe yang sedang menuju ke wahana
dengan kereta gantung di tengah jalan tiga-orang diri. Mesin dimatikan.
Tiba-tiba, gak ada hujan, gak ada kentut, gak ada angin,
bahkan jemuran juga sudah diangkat, kereta gantung tiba-tiba berhenti di tengah
jalan. Dan mereka terperangkap di tengah badai salju sambil terus mengerharapkan
bantuan.Mengingat tempat wisata ini hanya buka sekali tiap pekan, bisakah
mereka lolos dari semua ini atau bertahan di sana selama seminggu, dan
bagaimana caranya? Akankah bantuan yang diharapkan datang?
OPINI:
Puas. Satu kata yang aku ucapin setelah melihat film ini.
Setiap menit dari adegannya gak pantes buat ditinggalin. Menegangkan banget. Dan
efek traumatisnya masih terasa setelah seminggu menyaksikan film ini. Bersyukur
aja, di Indonesia ga ada badai salju, ice skating dan serigala.
Untuk digaris bawahi, ini bukalah film Frozen yang
ditengah-tengah film ada cewek berambut putih yang nyanyi-nyanyi Let It Go… Let It Go!!! Bukan! Mungkin
judulnya saja yang sama. Tapi ceritanya berbeda jaaaauuuuhhhh. Frozen yang ini
adalah film horror. Oke?!
Awalnya waktu aku memutuskan mau nonton film ini bareng
kakak, dia bilang filmnya bakalan bosenin, semacam vertical limit gituan yang
memaparkan bagaimana orang bertahan hidup di tengah salju. EH, Ternyata enggak.
Emang sih, film ini juga berkomitmen pada ‘bertahan hidup di tengah salju’.
Tapi caranya berbeda dan unik.
Melihat pemainnya adalah Kevin Zegers yang mirip banget ama
Zac Efon, kupikir ini akan menjadi film semacam Air Buds tapi dia akan bawa
anjingnya ke ruang bersalju lalu menyelamatkan Dan dari terjebak di kereta
gantung dan Buddy secara dramatis melawan serigala-serigala di bawah. Juga ada Shawn
Ashmore yang sebelumnya telah memerankan tokoh Bobby di X-Men, yang adalah
manusia es, pengendali es. Aku pikir dia akan menyelesaikan semua masalah
dengan mengendalikan saljunya agar membentuk tangga sehingga ia dan
teman-temannya bisa turun dengan selamat, kalo ketemu serigala langsung timpuk
serigalanya dengan es es tajam. Disamping itu ada Emma Bell ,aku liat cewek itu
main di Final Destination 5. Jadi aku mikir nantinya di film Frozen dia akan
kena karma dan mati dengan ngenes semacam jantungnya ketusuk ama daun pinus
atau jatuh di atas seekor serigala. Dan kenyataan pada film Frozen ini
ternyata….. semua itu tidaklah benar!
Film ini juga gak semonoton Vertical Limit yang menurutku
agak hm… bosenin. Sumpah deh. Acting dari actor dan actress nya bagus. Jadi
kita seolah ngerasain penderitaan mereka. Mulai dari tereak minta tolong tapi
gak direspon, kebelet pipis, kedinginan, ngerasain tulang patah, berhadapan
dengan serigala, dan saat-saat seperti ketika kereta gantung mulai seperti akan
ambruk, dan saat-saat mengharapkan kembalinya salah seorang yang nekat turun
untuk mencari bantuan, tapi tak kunjung datang.
Adegan yang paling mengena adalah adegan “don’t let her
look”. Itu so sweet sekali.
Di sini juga terjadi pembunuhan sadis yang berturut-turut
dilakukan oleh para serigala. Beneran, ini menegangkan banget. Tapi tenang, gak
sadis kok. Juga percakapan sarkastik
konyol yang cukup mengatasi kengerian ketika kita akan disajikan pada
pemandangan fraktura yang parah sampai tulangnya mencuat keluar. Adegan demi
adegannya membuat kita akan selalu penasaran dengan nasib para tokohnya di
ending cerita.
KEKURANGAN:
Jujur aku agak kecewa selama menyaksikan film yang
sesungguhnya keren ini.
Tapi.
Kekurangannya terletak pada SAYA SENDIRI. Kenapa? Karena aku
milih subtitle yang dodol banget. Transletannya amburadul, gaje, dan absurd.
Jadi aku harus berpikir dua kali. Kesel? Tentu. Untung filmnya bagus. Yah,
seperti penawaran yang sebanding setelah gondok ama yang mbuat subtitle.
Aku juga heran kok sepertinya film ini sepertinya gak begitu
booming ya? Bahkan Frozen yang ini gak meraih penghargaan sama sekali, beda
sama Frozen yang itu. Heran deh, padahal filmnya bagus.
After all, kekurangan dari film ini sendiri adalah… hm, apa
ya?
Kurasa gak ada. So, Frozen udah berhasil memikat hati aku.
Love this film.

Komentar
Posting Komentar